PROGRAM KEPARIWISATAAN DI KARIMUN TIDAK TEPAT SASARAN

Karimun, 1/1 – Program kepariwisataan di Karimun, Kepulauan Riau dinilai tidak tepat sasaran dan tidak menyentuh obyek-obyek wisata yang seharusnya jadi andalan dalam menarik wisatawan mancanegara.

‘’Berdasarkan pengamatan selama 2008, sejumlah obyek wisata tidak menunjukkan perubahan berarti, seperti perbaikan kualitas sarana dan prasarananya,’’ ujar Junaidi, seorang warga Pangke, Kecamatan Meral, Kamis (1/1).

Menurut Junaidi, salah satu obyek wisata yang terkesan terabaikan adalah Pantai Pelawan, pantai wisata terbesar dan teramai dikunjungi warga ini terkesan kurang terurus, jangankan penambahan sarana prasarana, perawatan sarana yang telah ada dinilai kurang diperhatikan.

‘’Perhatikan saja pondok-pondoknya, sebagian atapnya sudah ada yang rusak dan bocor, begitu juga dengan kursi-kursinya yang sudah seharusnya diganti atau diperbaiki,’’ kata pedagang asongan ini.

Junaidi mengatakan, pemerintah daerah harus serius mengurus obyek wisata Pantai Pelawan ini, karena pantai ini sangat potensial dikembangkan dalam menarik wisatawan mancanegara. Begitu juga dengan obyek wisata lainnya, seperti air terjun dan Pantai Pongkar yang selama ini sering menjadi tujuan wisata.

‘’Penilaian kami, program kepariwisataan yang sering menggelar even-even kesenian dinilai kurang menyentuh sasaran. Pembenahan obyek wisata yang diiringi promosi secara gencar harus menjadi prioritas, apalagi sektor pariwisata merupakan salah satu sektor andalan daerah ini,’’ jelas Junaidi lagi.

Hal serupa juga dikatakan, Ramli warga Pangke lainnya, memasuki tahun 2009 ini, pemerintah daerah harus merubah skala prioritas di sektor pariwisata. Kegiatan-kegiatan kepariwisataan jangan hanya terfokus pada even-even kesenian saja, tetapi lebih mengarah pada pengembangan potensi wisata yang sudah ada.

‘’Di Karimun ini kan pantai-pantai menarik, jika dikelola secara serius dan dikembangkan. Kita yakin, tingkat kunjungan wisatawan semakin meningkat. Kalau obyek wisata tidak diurus, bukan hanya wisatawan mancanegara yang enggan berkunjung, wisatawan lokal juga bisa saja menurun,’’ paparnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Karimun, Drs. Syuryaminsyah saat dikonfirmasi terkait kurang terurusnya obyek-obyek wisata tersebut, Kamis (1/1) mengatakan, untuk perawatan obyek wisata, seperti Pantai Pongkar sebenarnya bisa dimanfaatkan dari dana subsisi melalui kecamatan, karena pembangunan fisik kepariwisataan tidak dianggarkan melalui Dinas Pariwisata, melainkan dinas lain.

‘’Perencanaannya dilakukan oleh Bappeda dan pelaksananya Dinas PU. Sedangkan tahun 2008, kegiatan kepariwisataan yang kita lakukan memang fokus pada even-even sesuai kalender kepariwisataan yang telah disusun,’’ terang Wak Min, panggilan akrab Syuryaminsyah.

Namun demikian, untuk tahun 2009, pihaknya telah mengajukan program terkait pengembangan obyek-obyek wisata tersebut agar dianggarkan dalam APBD, namun pelaksanaannya tidak dilakukan Dinas Pariwisata melainkan dinas teknis lainnya.

‘’Selain pengembangan obyek wisata yang ada, pemerintah daerah juga sedang membangun jalan lingkar di Pantai Gloria. Di jalan lingkar ini akan kita bangun sebuah taman kota sebagai sentral pariwisata di pusat kota,’’ paparnya.

Dijelaskannya, pembangunan taman kota di jalan lingkar ini akan dianggarkan melalui APBD Provinsi sebesar Rp600 juta.

No comments

Post a Comment

Home