PENGUSAHA HOTEL DI KARIMUN HARUS JEMPUT BOLA

Kalangan pengusaha hotel dan wisma di Karimun, Kepulauan Riau harus jemput bola dalam mempromosikan paket-paket kepariwisataan bagi wisatawan mancanegara.

‘’Mereka harus proaktif dan jemput bola dengan memanfaatkan peluang-peluang baru dalam mempromosikan hotelnya. Jangan hanya bersifat pasif dengan hanya menunggu datangnya tamu,’’ ujar Drs. Syuryaminsyah, Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya (Disparsenibud) Kabupaten Karimun, di Tanjungbalai Karimun.


Syuryaminsyah mengatakan, kalangan pengusaha hotel harus memanfaatkan akses ke luar negeri yang cukup terbuka di Karimun, lalu lintas kapal di pelabuhan internasional Tanjungbalai Karimun yang mencapai 12 kali keberangkatan setiap harinya sangat menjanjikan dalam menarik wisatawan ke daerah ini.

Kapal-kapal di pelabuhan tersebut hampir setiap jam datang dan berangkat baik tujuan Singapura maupun Malaysia. Setidaknya ada sejumlah kapal yang melayani dua rute tersebut mulai pagi hingga sore hari, masing-masing MV Ocean, Marina, Tuah dan Fast Ferry tujuan Kukup, Malaysia, serta MV Penguin tujuan Singapura dengan tiga kali keberangkatan dalam satu hari.

‘’Manajemen harus dibenahi sehingga tidak lagi dikelola secara tradisional. Siapkan kemasan paket-paket yang menarik yang tersedia di setiap hotel, lalu promosikan secara modern, bukan hanya melalui brosur-brosur atau pendekatan ke luar negeri, tetapi manfaatkan internet dalam memasarkan paket-paket di hotel tersebut,’’ terangnya.

Sampai sejauh ini, lanjut Syuryaminsyah, dari ratusan hotel dan wisma yang ada, baru beberapa hotel mempunyai manajemen bagus dalam mempromosikan hotelnya, di antaranya Hotel Paragon di Jalan Nusantara Tanjungbalai Karimun, selama tahun 2008 hotel ini mampu meraih tamu luar negeri sebanyak 4 ribu orang, kemudian disusul Hotel Wiko di Jalan Dr Setiabudi dan Hotel Maximilllian di Jalan Nusantara.

Tiga hotel ini mampu menarik wisatawan mengemas paket dan pelayanan hotel yang memuaskan, mulai dari fasilitas kamar yang serba lengkap, fasilitas sauna, laundry, salon atau massage. Inilah yang harus digencarkan promosinya,’’ papar Wak Min, sapaan akrab Syuryaminsyah.

Wak Min melanjutkan, tingkat kunjungan wisatawan mancanegara selama 2008 mencapai 150 ribu orang lebih, angka ini tidak jauh berbeda dengan tahun 2007, para wisatawan mancanegara ini sebagian besar berasal dari Singapura dan Malaysia.

‘’Kebanyakan wisatawan mancanegara tersebut adalah wisata kuliner dan wisata belanja. Nah, dua tujuan wisata ini harus dikembangkan dan dikemas sedemikian rupa, tawarkan produk-produk lokal dengan kemasan menarik, sehingga tingkat hunian hotel semakin meningkat pada tahun 2009 ini,’’ tuturnya.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk mendongkrak tingkat hunian hotel, pihaknya siap membantu dengan cara mempromosikan sejumlah obyek-obyek wisata serta menggelar berbagai even kepariwisataan setiap tahun, di antaranya even kesenian seperti Dangkong Dance Festival, lomba perahu layar dan even kesenian lainnya.

‘’Kita sudah menyiapkan kalender pariwisata 2009, berbagai even akan kembali kita gelar untuk mempertahankan tingkat kunjungan wisatawan mancanegara. Dan, kita juga terus menerus mempromosikan hotel dan wisma yang ada, sehingga bisa meningkatkan tingkat hunian hotel yang akhir-akhir ini mengalami kelesuan,’’ tambahnya.

No comments

Post a Comment

Home